Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Raih Devisa 46,5 Juta Dollar AS Selama Maret 2013

Kompas.com - 04/05/2013, 13:22 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Bali menghasilkan devisa sebesar 46,50 juta dollar AS atas pengapalan berbagai jenis mata dagangan ekspor selama Maret 2013, turun 14.83 persen dibanding Maret 2012 yang mencapai 54,59 juta dollar AS.

"Angka tersebut meningkat 7,60 persen dibanding Februari 2013 yang mencapai 43,21 juta dollar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Gede Suarsa di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, penurunan nilai ekspor tersebut erat kaitan dengan masih lesunya perekonomian negara yang menjadi tujuan pengapalan matadagangan dari Pulau Dewata.

Lima negara tujuan ekspor aneka jenis matadagangan dari Bali adalah Amerika Serikat yang mampu menyerap 18,48 persen, menyusul Jepang 10,43 persen dan Singapura 6,96 persen.

Selain itu juga tujuan Australia yang menyerap 6,59 persen dan Prancis 4,84 persen. Ekspor matadagangan asal Bali tersebut dilakukan melalui Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan laut Benoa dan Pelabuhan laut di Jawa Timur.

Gede Suarsa menambahkan, lima komoditas utama yang menembus pasaran luar negeri itu meliputi produk ikan dan udang 20,24 persen, produk pakaian jadi bukan rajutan 14,40 persen dan produk kayu dan barang dari kayu 12,40 persen.

Selain produk perhiasan/permata juga menembus pasaran luar negeri yang mampu memberikan kontribusi 9,27 persen dari total ekpsor Bali serta produk prabot, penerangan rumah sebesar 8,02 persen.

"Sementara ekspor non migas Bali selama 2012 sebesar 481,83 juta dollar AS, menurun 3,22 persen dibanding tahun sebelumnya mencapai 497,86 juta dollar AS," tutur Gede Suarsa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perilaku Petugas Penagihan 'Fintech Lending' Paling Banyak Diadukan Masyarakat

Perilaku Petugas Penagihan "Fintech Lending" Paling Banyak Diadukan Masyarakat

Whats New
Imbas Kasus Kekerasan, Kemenhub Tidak Buka Penerimaan Taruna Baru STIP Jakarta Tahun Ini

Imbas Kasus Kekerasan, Kemenhub Tidak Buka Penerimaan Taruna Baru STIP Jakarta Tahun Ini

Whats New
Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Whats New
Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Spend Smart
Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Spend Smart
Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Whats New
IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

Whats New
KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

Whats New
Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Whats New
Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Whats New
Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Whats New
IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang 'Dikuliti' Warganet

Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang "Dikuliti" Warganet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com